Ilustrasi Tagar
(IHINEWS) Karawang 24/02/2025, Tagar #KaburAjaDulu yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, menjadi sorotan dan perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Tagar ini menyuarakan keinginan sebagian masyarakat Indonesia untuk mencari peluang kerja dan kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Fenomena ini memunculkan berbagai persepsi dan kekhawatiran, salah satunya adalah dampaknya terhadap penerimaan devisa negara.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang sebelumnya dikenal sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) telah lama menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara. Remittance atau uang yang dikirimkan oleh PMI ke tanah air setiap tahunnya mencapai miliaran dolar AS. Jumlah ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan keluarga PMI, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Fenomena #KaburAjaDulu dapat dilihat sebagai potensi peningkatan jumlah PMI yang bekerja di luar negeri. Jika semakin banyak masyarakat Indonesia yang memilih untuk bekerja di luar negeri, maka potensi peningkatan devisa dari remittance juga akan semakin besar. Hal ini tentu dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, seperti peningkatan cadangan devisa, stabilisasi nilai tukar rupiah, dan pembiayaan pembangunan.
Meskipun memiliki potensi besar dalam menyumbang devisa, fenomena #KaburAjaDulu juga menghadirkan tantangan tersendiri. Pemerintah perlu memastikan bahwa para PMI yang bekerja di luar negeri mendapatkan perlindungan yang layak, baik dari segi hukum, kondisi kerja, maupun kesejahteraan mereka. Selain itu, pemerintah juga perlu berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar PMI memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja internasional.
Tagar #KaburAjaDulu dapat dilihat sebagai peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Di satu sisi, fenomena ini dapat meningkatkan potensi devisa dari PMI. Namun, di sisi lain, pemerintah perlu memastikan bahwa para PMI mendapatkan perlindungan yang optimal. Dengan demikian, fenomena #KaburAjaDulu dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan PMI.
Shanto Adi P/Editor
