INDONESIA MENINGGALKAN PASAR AMERIKA SERIKAT ?, APAKAH MUNGKIN ?

(IHINEWS) Karawang 22/04/2025, Menkoperekonomian Airlangga Hartarto Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjadi Ketua Tim Negosiasi Tarif Trump, Indonesia ancang-ancang untuk menambah keragaman pasar ekspor. Langkah ini untuk mengantisipasi anjloknya ekspor ke AS gara-gara ‘kegilaan’ Trump mematok tarif impor super mahal.

“Ekspor kita itu 10 persen ke Amerika sehingga tentu kita bicara dengan mitra lain, salah satunya tentu kita bisa meningkatkan ke EU (Uni Eropa),” kata Menko Airlangga saat jumpa pers daring dari AS, Jumat (18/4/2025).

Pertanyaannya kemudian adalah, apakah Indonesia bisa meninggalkan pasar Amerika Serikat ?

Dalam Meninggalkan pasar Amerika Serikat adalah keputusan yang kompleks dengan berbagai implikasi ekonomi dan politik bagi Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting untuk dipertimbangkan:

Ketergantungan Ekonomi Saat Ini:

  1. Amerika Serikat merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Pada tahun 2023, nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai US$ 23,3 miliar, yang merupakan sekitar 9% dari total ekspor Indonesia.
  2. Ekspor Indonesia ke AS meliputi berbagai produk seperti mesin, peralatan listrik, produk garmen, lemak, minyak nabati, dan alas kaki.
  3. Perusahaan-perusahaan AS juga memiliki investasi yang signifikan di Indonesia.

Potensi Dampak Negatif Jika Meninggalkan Pasar AS:

  1. Penurunan Ekspor: Hilangnya pasar AS akan menyebabkan penurunan signifikan dalam volume ekspor Indonesia, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan devisa negara.
  2. Kehilangan Daya Saing: Jika produk Indonesia tidak lagi diekspor ke AS karena kebijakan atau keputusan Indonesia sendiri, daya saing produk tersebut di pasar global secara keseluruhan juga bisa terpengaruh.
  3. Dampak pada Sektor Industri: Sektor-sektor industri yang sangat bergantung pada ekspor ke AS dapat mengalami penurunan produksi, bahkan potensi pemutusan hubungan kerja.
  4. Berkurangnya Investasi: Keputusan untuk meninggalkan pasar AS dapat mengirimkan sinyal negatif kepada investor asing, termasuk dari AS, yang dapat mengurangi investasi di Indonesia.
  5. Implikasi Politik dan Diplomatik: Meninggalkan pasar AS dapat merusak hubungan bilateral antara kedua negara dalam berbagai aspek, tidak hanya ekonomi.

Kemungkinan Alternatif dan Pertimbangan:

  1. Diversifikasi Pasar: Pemerintah Indonesia terus mendorong diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara lain seperti Tiongkok, negara-negara ASEAN, India, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Amerika Latin. Ini dapat mengurangi ketergantungan pada satu pasar, termasuk AS.
  2. Fokus pada Pasar Domestik: Memperkuat pasar domestik juga menjadi strategi penting untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor.
  3. Negosiasi dan Diplomasi: Daripada meninggalkan pasar AS sepenuhnya, Indonesia dapat fokus pada negosiasi dan diplomasi untuk mengatasi isu-isu perdagangan yang mungkin timbul, seperti tarif bea masuk.
  4. Mencari Pasar Baru: Pemerintah dan eksportir didorong untuk secara aktif mencari dan menjajaki pasar-pasar baru sebagai alternatif tujuan ekspor.

Meskipun secara teoritis Indonesia bisa mengambil keputusan untuk meninggalkan pasar Amerika Serikat, langkah ini akan memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan dalam jangka pendek hingga menengah. Mengingat besarnya nilai perdagangan dan investasi antara kedua negara, serta peran AS sebagai salah satu mitra dagang utama, keputusan ini perlu dipertimbangkan dengan sangat hati-hati.

Strategi yang lebih mungkin dan sedang diupayakan oleh Indonesia adalah diversifikasi pasar ekspor dan memperkuat pasar domestik, sambil tetap menjaga hubungan ekonomi yang baik dengan Amerika Serikat dan mencari solusi melalui dialog dan negosiasi jika terjadi isu perdagangan.

Shanto Adi P/Editor

4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments