(IHINEWS) Karawang 07/03/2025, Berikut adalah daftar negara produsen garmen (pakaian jadi) terbesar di dunia berdasarkan persentase ekspor/produksi global (estimasi 2022–2024). Data ini mencakup produksi pakaian jadi (apparel) seperti pakaian olahraga, fast fashion, dan produk tekstil jadi lainnya, dengan persentase berdasarkan nilai ekspor atau volume produksi:
Urutan Negara Produsen Garmen Berdasarkan Persentase
- China (±30–35%)
- Produsen garmen terbesar di dunia, menguasai hampir sepertiga pasar global.
- Spesialisasi: Pakaian olahraga, fast fashion, dan produk berteknologi tinggi (mis., jaket anti-angin).
- Pusat produksi: Guangdong, Zhejiang, Jiangsu.
- Bangladesh (±8–10%)
- Eksportir garmen terbesar kedua dunia, mengandalkan industri pakaian jadi (80% ekspor Bangladesh adalah garmen).
- Spesialisasi: Pakaian katun murah (T-shirt, jeans) untuk merek global seperti H&M, Zara, dan Walmart.
- Upah rendah dan tenaga kerja besar menjadi daya tarik utama.
- Vietnam (±6–8%)
- Eksportir garmen terbesar ketiga, tumbuh pesat berkat investasi asing (Nike, Adidas, Uniqlo).
- Spesialisasi: Pakaian olahraga, outerwear, dan produk sintetis.
- India (±4–6%)
- Produsen utama pakaian katun dan tekstil tradisional (sari, pakaian rajutan).
- Pusat produksi: Tamil Nadu, Maharashtra, Gujarat.
- Turki (±3–4%)
- Eksportir garmen terbesar di Eropa, dikenal dengan kualitas tinggi dan desain fashion cepat (*fast fashion*).
- Mitra utama: Merek Eropa seperti Zara, Mango, dan H&M.
- Indonesia (±3–4%)
- Produsen garmen berbasis katun dan sintetis untuk ekspor ke AS, Jepang, dan Eropa.
- Pusat produksi: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta.
- Kamboja (±2–3%)
- Bergantung pada industri garmen (75% ekspornya adalah pakaian jadi).
- Upah sangat rendah, tetapi menghadapi tekanan HAM (isup buruh).
- Uni Eropa (Italia, Jerman, Spanyol) (±5–7% secara kolektif)
- Fokus pada garmen mewah (Italia), pakaian teknikal (Jerman), dan fast fashion (Spanyol).
- Contoh: Zara (Spanyol), Gucci (Italia).
- Pakistan (±2–3%)
- Penghasil pakaian katun berkualitas tinggi (denim, kaos).
- Mitra utama: AS, Uni Eropa.
- Myanmar & Sri Lanka (masing-masing ±1–2%)
- Myanmar: Tumbuh cepat dengan upah rendah, tetapi terkena sanksi internasional pasca-kudeta 2021.
- Sri Lanka: Spesialisasi pakaian intim dan pakaian olahraga.
Catatan Penting:
A. Dominasi Asia: China, Bangladesh, Vietnam, dan India menyumbang >50% produksi garmen global.
B. Berdasarkan Nilai vs. Volume:
- China dan Uni Eropa mendominasi ekspor bernilai tinggi (produk premium).
- Bangladesh, Kamboja, dan Vietnam unggul di ekspor bervolume besar (harga rendah).
C. Pergeseran Rantai Pasok : Banyak perusahaan relokasi pabrik dari China ke Vietnam, Bangladesh, dan India karena upah lebih murah.
D. Isu Sosial: Bangladesh dan Kamboja sering dikritik karena kondisi kerja buruk, sementara Vietnam dan Turki dianggap lebih stabil.
Faktor Pengaruh:
- Upah Rendah: Bangladesh, Kamboja, dan Myanmar menarik investasi karena biaya tenaga kerja murah.
- Perjanjian Dagang: Vietnam diuntungkan oleh perjanjian seperti EVFTA (UE-Vietnam), sementara Bangladesh mendapat akses bebas tarif ke Uni Eropa.
- Krisis Global: Pandemi COVID-19 dan Perang Rusia-Ukaina mengganggu rantai pasok, mempercepat relokasi ke negara dengan risiko politik rendah.
Prediksi: Vietnam dan India diproyeksikan meningkatkan pangsa pasar, sementara China tetap dominan untuk produk berteknologi tinggi.
Shanto Adi P/Editor