Foto Istimewa
(IHINEWS) Cikarang (28/05/2025) Kericuhan mewarnai Job Fair yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada selasa (27/05). Sesama pencari kerja (pencaker) adu jotos hingga mengalami sesak napas.
Para pencaker membludak di area bursa kerja yang berlangsung di President University Convention Centre Jababeka Cikarang Utara. Mereka datang sejak pagi, untuk memperebutkan 2.517 lowongan kerja dari 64 perusahaan.
Pencaker sudah memadati area luar gedung bahkan sebelum program Bekasi Pasti Kerja dibuka secara resmi. Pencaker yang mayoritas berusia muda itu tidak hanya memenuhi area luar gedung, tetapi juga memadati stan-stan perusahaan di dalam ruangan.
Satu per satu, mereka berusaha masuk ke area bursa kerja melalui satu pintu di samping gedung. Beruntung, pihak Disnaker membedakan pintu masuk antara laki-laki dan perempuan. Namun, hal itu tetap tidak mampu menahan membludaknya pencaker yang berebut untuk memindai barcode lowongan pekerjaan yang terpajang di setiap stan.
Di luar gedung, sejumlah pencaker terlibat adu jotos karena emosi akibat saling berdesakan. Di pintu masuk khusus pencaker laki-laki, kericuhan juga terjadi antara petugas Satpol PP dan para pencaker.
Satpol PP menahan pencaker untuk masuk dengan alasan ruangan sudah penuh, namun desakan massa tidak terbendung. Akibatnya, kondisi di dalam ruangan menjadi sesak dan penuh. Beberapa pencaker bahkan mengalami sesak napas dan harus mendapat penanganan medis.
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengaku tidak menyangka antusiasme para pencaker akan membludak di luar ekspektasi. Dari 2.517 lowongan yang disediakan, jumlah pencaker yang datang mencapai 25 ribu orang. Hal ini menyebabkan area job fair dan jalan di sekitarnya menjadi penuh sesak.
“Masyarakat juga kasian datang nunggu dari jam 6 pagi. Artinya disini beban moral juga bagi Pemkab Bekasi yang memang di kloter pertama ini kita membuka 2 ribu lebih, yang datang 25 ribu, artinya ke depan kita harus membuka kloter berikutnya lagi. Pastinya kapasitasnya harus lebih dari 2 ribu,” terang Ade.
Terkait kisruh dalam pelaksanaan Job Fair ini, Ade menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap proses penjaringan tenaga kerja secara tatap muka. Sebagai antisipasi membludaknya pencaker di masa mendatang, Pemkab akan membuat skema pembatasan jumlah pengunjung dalam program Bekasi Pasti Kerja.
Shanto Adi P/Editor