MENGATUR UPAH MINIMUM UNTUK MASA PENSIUN

(IHINEWS) Karawang 15/05/2025, Bagi pekerja dengan upah minimum, merencanakan keuangan untuk masa pensiun adalah tantangan besar, tetapi bukan hal mustahil. Dengan disiplin, prioritas yang tepat, dan pemanfaatan sumber daya yang ada, persiapan hari tua dapat dimulai sejak dini. Berikut strategi yang dapat diadopsi:

  1. Memahami Realita dan Menetapkan Prioritas
  1. Penghasilan vs. Kebutuhan Pokok : Upah minimum di Indonesia (misal: UMP DKI Jakarta Rp 5 juta/bulan) seringkali hanya cukup untuk kebutuhan dasar: sewa, makan, transportasi, dan pendidikan anak. Sisihkan minimal 5-10% dari penghasilan untuk tabungan pensiun, meski nominalnya kecil.
  2. Hindari Utang Konsumtifb: Utang seperti KTA atau pinjaman online dengan bunga tinggi (bisa mencapai 0,8-1% per hari) akan menghancurkan kemampuan menabung. Fokus lunasi utang berbunga tinggi terlebih dahulu.

  1. Membangun Dana Darurat Sebelum Investasi
  1. Target Dana Darurat: Kumpulkan dana setara 3-6 bulan pengeluaran rutin di rekening terpisah. Contoh: Jika pengeluaran Rp 4 juta/bulan, targetkan Rp 12-24 juta. Mulai dengan menyisihkan Rp 50.000-100.000 per hari.
  2. Manfaatkan Tabungan Berjangka : Bank seperti BRI atau BSI menyediakan tabungan berjangka dengan setoran minimal Rp 10.000/hari. Ini memaksa disiplin menabung tanpa akses mudah ke dana.

  1. Memanfaatkan Program Pemerintah dan Lembaga Keuangan
  1. BPJS Ketenagakerjaan : Pastikan menjadi peserta program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) dari BPJS Ketenagakerjaan. Perusahaan wajib menyetor 5,7% dari gaji (3,7% dari perusahaan, 2% dari pekerja). Meski nominal pensiun kecil, ini menjadi basis pendapatan pasif di masa tua.
  2. Tabungan Pensiun Lembaga Keuangan : Bank Syariah seperti BSI atau Mandiri Syariah menawarkan program pensiun syariah dengan setoran mulai Rp 50.000/bulan.

  1. Investasi Sederhana dan Berisiko Rendah
  1. Emas Batangan atau Tabungan Emas : Beli emas secara rutin melalui platform seperti Pegadaian Digital atau BRImo. Emas 0,25 gram/bulan (sekitar Rp 500.000) bisa terkumpul jadi 3 gram/tahun, kita akan memiliki aset likuid yang nilainya stabil.
  2. Reksa Dana Pasar Uang: Inve stasi mulai Rp 100.000/bulan melalui aplikasi seperti Bibit atau Pluang. Reksa Dana pasar uang minim risiko dan bisa memberikan imbal hasil 4-6% per tahun, mengalahkan atau hamper sama dengan inflasi.

  1. Meningkatkan Kapasitas dan Pendapatan Tambahan
  1. Skill Digital : Ikuti pelatihan gratis (via Kartu Prakerja atau platform seperti Skill Academy) untuk kemampuan seperti desain grafis, coding dasar, atau digital marketing. Ini membuka peluang freelancing dengan penghasilan tambahan Rp 500.000-2 juta/bulan.
  2. Usaha Mikro : Manfaatkan modal kecil untuk berjualan online (misal: makanan ringan, pulsa, atau jasa servis elektronik). Laba Rp 200.000-500.000/bulan bisa dialokasikan ke tabungan pensiun.

  1. Mengurangi Beban di Masa Pensiun
  1. Hidup Sederhana dan Sehat : Hindari gaya hidup konsumtif dan prioritaskan kesehatan untuk mengurangi biaya medis di masa tua. BPJS Kesehatan wajib diaktifkan untuk antisipasi penyakit kritis.
  2. Manfaatkan Aset Non-Keuangan : Bangun relasi kuat dengan keluarga atau komunitas untuk sistem dukungan sosial. Contoh: merawat anak dengan baik bisa menjadi “investasi” dukungan finansial di masa tua.

Contoh Simulasi

Gaji : Rp 5 juta/bulan

Kebutuhan pokok : Rp 3,5 juta

Tabungan pensiun (10%) : Rp 500.000

Rp 200.000 → Tabungan emas

Rp 200.000 → Reksa Dana

Rp 100.000 → BPJS Ketenagakerjaan (jika belum tercakup perusahaan)

Pendapatan tambahan (freelance): Rp 500.000/bulan → Dialokasikan ke dana darurat.

Dalam 10 tahun, dengan asumsi imbal hasil 6% per tahun, dana terkumpul bisa mencapai Rp 120 juta (belum termasuk apresiasi emas dan manfaat BPJS).

Tantangan dan Solusi

  1. Inflasi dan Kenaikan Harga : Diversifikasi aset (emas, properti mikro) untuk melindungi nilai uang.
  2. Ketidakkonsistenan : Gunakan fitur autodebet tabungan agar menabung jadi otomatis.
  3. Literasi Keuangan Rendah : Ikuti komunitas seperti Kelas Pasaraya atau webinar finansial gratis.

Kesimpulan

Kunci utama bagi pekerja upah minimum adalah konsistensi dan adaptasi. Meski nominal tabungan kecil, efek bunga majemuk dalam jangka panjang dapat menciptakan dana pensiun yang berarti. Pemerintah dan perusahaan perlu memperkuat program jaminan sosial, tetapi inisiatif individu untuk melek finansial tetap menjadi garda terdepan. “Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit” prinsip ini bukan sekadar pepatah, tapi strategi nyata untuk masa depan yang lebih aman.

Shanto Adi P/Editor

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments